Sinar5news.com. Jakarta- Problematika bangsa besar kaya raya yang sudah 78 tahun merdeka dalam diskusi mingguan Forum Kebangsaan yang mengangkat tema kesejahteraan dipandang beragam oleh semua nara sumber.
Presiden yang terpilih siapapun dia tidak akan pernah mampu berbuat jika dana investasi tidak ada yang masuk. Apalagi tanpa APBN, Ini adalah masa masa yang sangat sulit bagi bangsa kita. Negri besar kaya raya ini butuh kesatria sejati yang tegak lurus menjalankan amanat kemerdekaan.
Dalam kalangan akademisi melihat Keseriusan Politikal Will amat sangat berpengaruh meningkatkan daya dongkrak ekonomi masyarakat terutama petani dan nelayan. Peningkatan pendidikan untuk peningkatan kesejahteraan rakyat harus terus digalakkan.
Fenomena menarik hari santri dirayakan nasional, tapi dalam banyak hal tentang perbaikan kwalitas guru dalam semua level dan tingkatan terutama kesejahteraan masih minim.
Tingkat pendidikan dua puluh tahun sekalipun belum dapat merubah kwalitas kehidupan keluarga dan tidak jarang hasil keluaran pendidikan tidak diterima
lapangan pekerjaan. Di sektor informal negara belum hadir melindungi tenaga kerja hanya yang Formal yang sudah lumayan sejahtera sementara jumlahnya sangat sedikit.
Diperlukan kwalitas pendidikan karena membangkitkan orang miskin lebih sulit daripada bangun pabrik. Banyak hal yang harus diperbaiki ; Aturan yg tidak produktif, perlu bantuan kesehatan pendidikan bagi mereka yang akan menyelesaikan sarjana atau pasca. Agar mereka selesai tepat waktu.
Negara yang ekonominya bagus tingkat kesejahteraan dan pendidikan juga terjamin, kampus terbaik di dunia ada pada negara yg ekonominya maju. Sebut saja Boston di Inggris, harvead university Amerika. Singapura kwalitas ekonominya berbanding lurus dengan pelayanan pendidikan yang bagus.
Indonesia banyak tambang semisal Nikel tambang emas, anehnya daerah sekitar tambang kemiskinan tinggi. Indonesia butuh model padat karya harus ditingkatkan karena kita memiliki penduduk banyak agar mereka dapat dikaryakan. Seiring dengan teori Maslow sandang pangan dan papan masyarakat kita butuh itu.
Indonesia pertumbuhan pemerataan perlu pertumbuhan ekonomi yg inklusif yang dapat dirasakan oleh seluruh elemen masyarakat. Pertumbuhan ekonomi inklusif sejalan dengan Pancasila. Indonesia perlu komitmen konsistensi terhadap pertumbuhan yg merata, mimpi harus sejalan dengan aksi. Siapapun pemerintahnya asal tegak lurus menjalankan hasil musyawarah. Negri ini seharusnya sejak zaman orde baru sudah merdeka seutuhnya. Tidak ada lagi kemiskinan, keterbelakangan karena membawa ke jalan kemakmuran adalah amanah kemerdekaan, amanat Pancasila yang wajib ditunaikan oleh pemerintah.
Perlu aturan pemaksaan perusahaan besar membantu UMKM. Negara harus hadir dalam hal otonomi dan partisipasi publik. UMKM banyak yg terabaikan semisal petani butuh pupuk dst. Inilah yg tidak dikembangkan dalam hal pendidikan. Target tidak ada yg menjadi basis utama tidak ada yang diselesaikan.
Republik ini seperti negri selogan harus mengembalikan spirit seperti yang dilakukan pendiri bangsa. Tingkat kemajuan pendidikan Indonesia masuk rangking 130 terendah di Asia. Dalam konteks kemajuan suatu bangsa karena kapitalis meyakini sukses kerja keras di dunia diberkati Tuhan. Budaya ini memiliki spirit kemajuan.
Kesenjangan menganga pembangunan belum dirasakan oleh 90% rakyat Indonesia. Masyarakat tidak punya akses hanya didominasi kelompok tertentu. Tidak adanya planning oleh negara arah pembangunan. Semua serba berubah rubah. Sauti contoh Irigasi dibangun, tapi akses petani dan kebijakan tidak memihak pada petani dan nelayan.
Kita kekurangan negarawan yg mau meletakkan pondasi. Kesehatan sdh agak bagus tapi pendidikan yang sangat kurang, mendorong lapangan kerja yang layak, kurang perlindungan pada tenaga kerja informal karena yg formal sdh terlindungi. Pendidikan yang merata berkualitas, membangun pekerjaan yang layak.
Hanya dengan Uman kapital, Investasi,
Sumber daya manusia, pendidikan berkualitas, politekel will, Ekonomi bangsa kita akan bagus. Dengan demikian cita cita kemerdekaan terutama para leluhur yang mendirikan negri ini yang tertuang dalam sila ke -5 dapat terwujud. ( red )