Lalu Tjuck Sudarmadi : Tokoh Milenial Menerjang Segalanya. An Almost Perfect Unseen Scenarios

Sinar5news.com – Goncangan demokrasi atau political turbulance sedang terjadi dan berlangsung mengiringi tahapan pesta demokrasi 2024.

Betapa tidak, dalam menyongsong pemilu 2024, berbagai peristiwa dan burning issues muncul mengiringi tahapannya. Namun peristiwa politik yang menjadi burning issues kali ini bukan hal yang biasa biasa seperti halnya setiap kali menyongsong pesta demokrasi pada waktu sebelumnya.

Peristiwa peristiwa politik dan burning issues yang terjadi kali ini membuat suhu politik menjadi demam panas dan mendapat response, pertanyaan bahkan diskursus serta jadi topik bahasan yang massive didunia nyata maupun dunia maya.
Sekaligus membuat dinamika dan gelombang kehidupan politik di masyarakat bergoyang dan bergoncang, seringkali teraktualisasi dalam bentuk demo dan protes.

Kalau ditanya apa sih yang menjadi akar masalah terjadinya turbulance politik akhir akhir ini? Apakah hal itu alami saja seperti tahapan pesta demokrasi pada waktu sebelumnya? Ataukah itu terjadi karena ada grand design dan ada master mind yang mengendalikannya?

Untuk menjawab pertanyaan pertama, yang paling masuk akal sebagai jawaban adalah karena, pertama munculnya tokoh sebagai calon presiden yang tidak dikehendaki. Kedua, karena adanya dogma yang dikembangkan tentu oleh elites penguasa yaitu kebijakan pembangunan harus dilanjutkan.

Kedua hal inilah yang menguatkan alasan untuk membenarkan sebagai jawaban terhadap pertanyaan kedua dan ketiga diatas dan bisa diberikan jawaban bahwa hal itu memang jelas ada.

Kalau kita urut peristiwa peristiwa politik yang menjadi burning issues pada tahun politik 2023, bahkan pada tahun sebelumnya, terbaca adanya berbagai cara dan upaya dikembangkan untuk menghentikan gerak langkah tokoh yang tidak dikehendaki itu. Upaya dengan berbagai cara dan dengan serangan bertubi-tubi melalui media sosial dan media lainnya yang bertujuan untuk menggradasi kredibilitas dan image tokoh yang tidak dikehendaki itu. Sering kali dengan hujatan, fitnahan bullying dan penyebaran hoax yang terus menerus.

Upaya diatas ditingkatkan lagi dengan upaya untuk mencari kesalahan dan dengan memanfaatkan pengaruh kekuasaan agar penegak hukum mengambil langkah agar tokoh yang tidak dikendaki itu terhenti langkahnya dengan upaya menjadikannya tersangka.

Upaya lanjut yang dilancarkan untuk menghentikan gerak langkah tokoh yang tidak dikehendaki itu dengan upaya mempengaruhi partai politik agar tidak mendukung dan jelas sekali upaya agar parpol dan gabungan parpol tidak mencukupi syarat 20 % sebagai syarat mengusung pasangan calon presiden dan wakil presiden.

Berbagai peristiwa yang disebutkan diatas jelas telah berdampak terhadap dinamika politik dan suasana kehidupan masyarakat, oleh karena adanya reaksi dan aksi aksi yang dilakukan untuk menghentikan calon yang tidak dikehendaki itu.

Disisi lain secara simultan masyarakat disuguhi oleh peristiwa politik yang menjadi burning issues seperti adanya issue big data yang mengatakan seolah mayoritas masyarakat masih menginginkan incumbent untuk melanjutkankan kepemimpinannya.

Issues yang dikembangkan adanya keinginan mayoritas masyarakat agar incumbent melanjutkan kepenimpinannya, tidak berhenti disitu saja namun makin ditingkatkan dengan mengembangkan issue presiden tiga periode.

Issue presiden tiga periode ini karena menimbulkan gelombang penolakan maka issue itu di olah sedemikian rupa menjadi perpanjangan waktu sebagai kompensasi waktu karena adanya pandemi covid 19 selama lebih dari dua tahun.

Namun dibalik issues itu nampaknya ada effort below the surface secara systematic dan unseen berjalan dengan amat halus dan jitu, layaknya seperti menarik benang dalam tepung. Dan itu terlaksana dengan amat rapi dan bagus, hampir perfect.

Berbagai contoh peristiwa untuk memperjelas upaya dibawah permukaan yang secara sistematis dan tidak terlihat antara lain
1. Setting mengendalikan parpol strategik dengan menyandera Ketumnya dengan keterlibatan dengan masalah hukum
2. Setting bagaimana mengontrol lembaga penegak hukum
yaitu polisi, kejaksaan dan lembaga anti rasuah.
3. Setting bagaimana bisa mengontrol mahkamah konstitusi, dengan adanya hubungan kekeluargaan.
4. Setting dua poros yang akan ikut pilpres dengan memastikan all the presiden men dengan memberi izin para menteri mencalonkan diri tanpa harus mengundurkan diri.
5. Setting dengan narasi yang dikembangkan kepada parpol dan para relawan agar ojo kesusu dan jangan grusah grusuh
6. Setting incumbent cawe cawe untuk memastikan skenarionya berjalan.
7. Setting menentukan siapa yang jadi capres cawapres dengan memanfaatkan tangan relawan yang menyuarakan nama nama tokoh yang sudah dipersiapkan
8. Setting mengurangi dominasi PDIP dengan menyiapkan poros dan tokoh tokoh lain yang tidak sesuai keputusan Ketum PDIP siapa yang diputuskan sebagai capres
9. Setting dengan bermain dua kaki dengan seolah mendukung capres PDIP disatu sisi dan capres lain di poros lain sehingga Ganjar berada disatu poros dan Prabowo berada diporos yang lain.

Adapun dukungan kepada Ganjar layaknya untuk mengunci agar Mbak Puan tidak menjadi capres/cawapres.
Sedangkan disisi lain, memberi signals keberpihakan juga kepada Prabowo adalah sesuatu the unseen target and goal.
11. Setting dengan ungkapan ojo kesusu dan jangan grusah grusuh disisipi dengan memberikan kriteria menjadi presiden yaitu antara rambutnya putih, orang yang berani, sebernanya hanya untuk buying time karena berbagai hidden agenda belum terselesaikan yaitu kepastian siapa yang akan jadi presiden dan wakil presiden yang akan mengemban estafet kepemimpinan nanti.
12. Setting untuk menentukan cawapres yang mendampingi Ganjar dan Prabowo.
Setelah terkonfirmasi adanya AMIN yg sudah fixed.
13. Setting dengan mendorong Ganjar memilih cawapresnya yaitu Mahfud MD adalah bahagian untuk mengunci Puan disatu pihak dan membuat Prabowo masih harus mencari-cari cawapres yang telah disuguhi beberapa nama,
sebenarnya hanya upaya mengulur waktu- buying time.
14. Setting dengan mengajukan pengujian tentang batas umur 40 tahun untuk memberikan alternatif memunculkan tokoh lain dan sebagai jalan untuk exit dari PDIP pada saatnya.
15. Setting bahwa keputusan MK pada saat injury time merupakan jalan mulus untuk tampilnya nama yang memang disimpan dan tidak banyak waktu untuk mengjritisinya. Juga seolah tokoh yang akan tampil sebagai jalan tengah untuk menengahi persaingan beberapa nama kuat baik secara elektibilitas maupun kriteria lain serta pengalaman dari kandidat yang akan mendampingi Prabowo.
16. Setting melalui keputusan MK tersebut sesungguhnya untuk memuluskan munculnya nama Gibran Rakabuming Raka sebagai cawapres untuk mendampingi Prabowo itu legal disatu sisi dan disisi lain merupakan jawaban terhadap teka teki dan perkiraan yang berkembang dan menjadi burning issues selama ini bahwa munculnya kecurigaan pengujian soal umur yang sudah diputuskan oleh MK itu membenarkan kecurigaan- suspect yang selama ini berkembang dimasyarakat bahwa memang ini semua suatu agenda atau skenario dibawah permukaan yang dikendalikan dan dijalankan dengan systimatis dan tidak terlihat.

Peristiwa politik hari ini di DPP Golkar merupakan jawaban dari makna ungkapan ojo kesusu dan ojo grusah grusuh bahwa karena semua sudah ready maka saatnya untuk dieksekusi.
17.Peristiwa politik hari ini di Rapim DPP Golkar dengan keputusan rapim mendukung Prabowo dan Gibran Rakabuming Raka sebagai Capres n Cawapres, yang diverikan hak sepenuhnya kepada Prabowo untuk memformalkannya bermakna bahwa pada pilpres 2024 ada tiga poros yaitu Poros Teuku Umar/Megawati, Poros ND Tower/ Surya Paloh dan Poros Istana/Jokowi.

Bisa diprediksi bahwa keputusan Golkar yang diformalkan oleh Prabowo itu pada hari hari mendatang akan memicu dinamika politik baik langsung atau tidak langsung, secara nyata maupun bathiniah akan terjadi pertempuran antara Megawati versus Jokowi. Seperti lukisan Raden Saleh, perkelahian Banteng dan Singa

Mempelajari karakter Megawati yang tough, menjunjung etika, bijak tapi sangat konserfatif serta kedudukannya sebagai Ketum dan Jokowi sebagai petugas partai maka peristiwa politik ini mungkkn sekali akan membuat Megawati sangat kecewa. Layaknya mengulang peristiwa bagaimana Megawati sangat tidak berkenan terhadap SBY yang sudah menjadi rahasia umum, tentu phenomena Gibran ini hampir pasti membuat Megawati akan terluka secara politik untuk kedua kalinya.

Bagi mereka yang berpikir dan nalarnya jalan pastinya akan memberikan komentar udah kuduga atau itu kan, apa kubilang

Ada yang mengatakan inilah puncak dari permainan politik dinasty tingkat tinggi.
Tidak ada yang salah memang. Tapi caranya itu lho. Luar biasa, skenario yang didesign dan dieksekusi, diback up dengan legitimasi aturan, tapi dengan aturan yang diatur.

Bagaimana akhir dari peristiwa politik yang membuat demam panasnya kehidupan perpolitikan ini, maka biarlah waktu yang akan menjawabnya.

Semoga pilpres 2024 dilaksanakan denganb jurdil dan tidak ada kecurangan, sehingga marwah dan martabat demokrasi di negeri ini hasilnya legitimed.

LAINNYA

- Advertisment -

Khutbah
Khutbah Terbaru & Terlengkap

Terpopuler

#1

#2

#3

#4

#5

Kolom
Kirim Tulisan Anda Ke Kami