Oleh : Marolah Abu Akrom
Kalau kita berbicara tentang pusaka, berarti terkait erat dengan peninggalan dari orang-orang terdahulu yang sudah meninggalkan kita dari dunia yang fana’ ini. Pusaka itu bisa bentuknya harta, perhiasan, doa, kitab suci dan ilmu pengetahuan yang sangat bermanfaat bagi keluarga dan orang-orang yang ditinggalkan setelahnya.
Salah satu pusaka yang akan kita kita ulas pada hikmah pagi ini adalah doa pusaka yang sudah sangat masyhur dikalangan para ulama, waliyullah dan orang-orang shaleh yang senantiasa membacanya dalam waktu-waktu tertentu. Bahkan ada yang menjadikannya sebagai doa harian yang dibaca setelah shalat fardhu atau setelah belajar menuntut ilmu dari para guru-guru yang kita cintai.
Doa pusaka ini disusun oleh Al Habib Abdullah bin Husain bin Thohir yang dapat kita temukan dalam salah satu kitab “Ikhtisar Hizib Nahdlatul Wathan” halaman 37. Kitab Ikhtishar Hizib Nahdlatul Wathan ini diterbitkan oleh Pondok Pesantren Nahdlatul Wathan Jakarta yang merupakan salah satu karya monumental yang disusun pada tahun 1940 M/1360 H oleh Maulana Syaikh TGKH. Muhammad Zainuddin Abdul Madjid seorang ulama besar yang mendirikan NWDI, NBDI dan NW dan merupakan pahlawan nasional dari Lombok, NTB.
Keberadaan doa pusaka ini sangat penting artinya terutama bagi para murid dan jama’ah umat Islam yang ada di Indonesia dan berbagai belahan bumi lainnya. Dikatakan sangat penting karena muatan doa yang dimohonkan itu sangat berharga dan dibutuhkan untuk kebaikan hidup kita dari dunia hingga akhirat. Karena muatan doanya yang sangat berharga, tentu mengandung keutamaan dan keistimewaan yang sangat luar biasa diantaranya;
- Memohon agar Allah mengajarkan ilmu yang bermanfaat
- Memohon agar Allah memberikan kemudahan dalam memahami ilmu-ilmu agama
- Memohon agar Allah memberikan taufiq untuk dapat melaksanakan apa-apa yang diridhai-Nya dalam bentuk ucapan dan perbuatan.
- Memohon agar Allah menganugerahkan rezeki yang halal, teman-teman setia yang bertaqwa, para alim ulama, memperoleh kebaikan dan terhindar dari bencana.
- Memohon agar Allah melunaskan semua hutang piutang sebelum malaikat maut menjemput nyawa kita.
- Memohon agar Allah mengampuni dosa dan kesalahan kita.
- Memohon agar Allah menyebarluaskan panji-panji Nahdlatul Wathan yang merupakan salah satu oraganisasi umat Islam yang berpusat di NTB dan terpelihara dari fitnah.
- Memohon agar Allah menganugerahkan hidayah bagi para pemimpin dan mengikuti sunnah dalam kepemimpinannya.
- Memohon agar Allah menganugerahkan rahmat kepada Rasulullah SAW yang senantiasa mengajak kepada kebenaran dan kesetiaan berlandaskan kitab suci Al Quran.
- Memohon agar Allah memberikan kita dan anak keturunan lahir dan batin kemampuan untuk dapat mengikuti ajaran mulia dari Nabi Muhammad SAW, senantiasa bertasbih sebagaimana tasbihnya bebatuan yang ada di alam ini dan mendapatkan mahligai surga yang sangat indah berkat syafaat dari beliau.
Inilah doa pusaka bersama artinya, marilah kita istiqomah membacanya agar keutamaan dan keistimewaannya dapat kita raih dalam kehidupan di dunia dan akhirat.
رَبَّنَا انْفَعْنَا بِمَا عَلَّمْتَنَا رَبِّ عَلِّمْنَا الَّذْيْ يَنْفَعُنَا
رَبِّ فَقِّهْنَا وَفَقِّهْ اَهْلَنَا وَقَرَابَاتٍ لَّنَا فِيْ دِيْنِنَا
مَعَ اَهْلِ الْقُطْرِ اُنْثٰى وَذَكَرَ
رَبِّ وَفِّقْنَا وَوَفِّقْهُمْ لِمَا تَرْتَضِيْ قَوْلاً وَفِعْلاً كَرَمَا
وَارْزُقِ الْكُلَّ حَلاَلاً دَائِمًا وَاَخِلاَّ اَتْقِيَاءَ عُلَمَا
نَحْظَ بِالْخَيْرِ وَنُكْفَ كُلَّ شَرْ
رَبَّنَا اَصْلِحْ لَنَا كُلَّ الشُّؤُنْ وَاَقِرَّ بِالرِّضَا مِنْكَ الْعُيُوْن
وَاقْضِ عَنَّا رَبَّنَا كُلَّ الدُّيُوْن قَبْلَ اَنْ تَأْتِيَنَا رُسْلُ الْمَنُوْن
وَاغْفِرِ اسْتُرْ اَنْتَ اَكْرَ مَنْ سَتَرْ
رَبَّنَا يَا ذَا الْجَلاَلِ وَالْمِنَنْ اُنْشُرَنْ لِوَاءَ نَهْضَةِ الْوَطَنْ
وَاحْفَظَنْهَا دَائِمًا مِنَ الْفِتَنْ وَاهْدِيًا رِّجَالَهَا علَىَ السُّنَنْ
وَانْصُرَنْهُمْ فِي الْعَشَا يَا وَالْبُكَر (✕۳)
وَصَلاَ ةُ اللهِ تَغْشَى الْمُصْطَفٰى مَنْ اِلىَ الْحَقِ دَعَانَا والوفا
بِكِتَابٍ فِيْهِ لِلنَّاسِ شِفَا وَعَلىَ اْلاٰلِ الْكِرَامِ الشُّرَفَا
وَعَلَى الَصَّحْبِ الْمَصَابِيْحِ الْغُرَرْ (✕۳)
اَمْرَرْتُ كَفًّا سَبَّحَتْ فِيْهَا الْحَصٰى وَاَرْوَتِ الْجَيْشَ بِمَاءٍ هَامِرِ
عَلٰى مَعَاشِيْ وَمَعَادِيْ وَعَلٰى ذُرِّيَتِيْ وَبَاطِنِيْ وَظَاهِرِي (✕۳)
Terjemahan doa pusaka tersebut ialah :
Ya Allah, berilah kami manfaat apa yang Engkau ajari. Aajarilah kami apa yang bermanfaat bagi kami.
Ya Allah, berilah kami serta keluarga dan kerabat kami, kefahaman dalam ilmu-ilmu agama, serta penduduk bumi pria dan wanita.
Ya Allah, dengan kemurahan-Mu, berilah taufik kepada kami dan mereka untuk melaksanakan apa-apa yang Engkau ridhai, baik ucapan maupun perbuatan.
Anugerahilah kami semua rezki yang halal selamanya, dan teman-teman setia yang taqwa dan para alim ulama, agar kami memperoleh kebaikan dan terhindar dari bencana.
Ya Allah, dengan keridhaan-Mu, perbaikilah hal ihwal dan tingkah laku kami, dan bahagiakanlah hati kami.
Ya Allah, bayar lunaskanlah semua hutang piutang kami; Sebelum Malakul Maut datang menjemput kami.
Ampunilah dosa kesalahan kami. Engkaulah Yang Maha Pengampun
Ya Allah, Tuhan Yang Maha Agung dan Pemurah. Sebarluaskanlah panji-panji Nahdlatul Wathan. Peliharalah ia selamanya dari fitnah.
Anugerahilah pimpinan-pimpinannya hidayah untuk mengikuti sunnah. Tolonglah mereka sepanjang masa. Rahmat Allah semoga tetap menyelimuti Al-Mushthafa. Rasul yang mengajak kami kepada kebenaran dan kesetiaan, dengan berlandaskan kitab suci Al-Quran.
Yang mengandung obat penawar bagi bani insan, juga semoga rahmat Allah tetap menyelimuti semua keluarga yang mulia dan para sahabat yang bagaikan pelita bersinar terang benderang.
Kuusapkan telapak tangan junjungan alam. Telapak tangan yang bertasbih padanya batu-batuan. Dan memuaskan dahaga balatentara yang kehausan. Dengan air bening yang memancar berhamburan.
Kuusapkan telapak tangan itu. Di atas taman kehidupanku, di atas mahligai akhiratku, di atas zurriyat, keturunanku, di atas lubuk-lubuk batinku, dan di atas pilar-pilar zahirku.
Bekasi, 3 Jumadil Awal 1444 H./27 November 2022 M.
Bagi para pembaca yang membutuhkan doa pusaka dapat mendownloadnya di sini DOA PUSAKA
Sumber rujukan:
Kitab Ikhtishar Hizib Nahdlatul Wathan Karya Maulana Syaikh TGKH. Muhammad Zainuddin Abdul Madjid