Hikmah Pagi (1) Bersyukurlah Tercipta Sebagai Manusia

Oleh : Marolah Abu Akrom (Guru BK SMP Labitech Jakarta dan Pengasuh Ponpes NW Jakarta)

Diantara miliaran/triliunan makhluk yang ada di alam semesta ini, ternyata manusia adalah makhluk yang paling sempurna dan terbaik penciptaannya. Bahkan bila dibandingkan dengan malaikat sekalipun, tetap manusia memiliki rangking pertama dalam kesempurnaan bentuk yang Allah ciptakan. Hal ini dengan tegas Allah nyatakan dalam Al Quran surat At Tin ayat 4:

لَقَدۡ خَلَقۡنَا ٱلۡإِنسَٰنَ فِيٓ أَحۡسَنِ تَقۡوِيمٖ ٤

“Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya”. (QS At Tin 95 : 4)

Coba perhatikan ayat tersebut, betapa hebatnya struktur penciptaan manusia yang Allah ciptakan dengan sebaik-baik bentuk. Apalagi di dahului oleh huruf taukid yang menunjukkan kesungguhan, penguatan dan penekanan yang sebenar-benarnya bahwa manusialah yang paling sempurna diantara semua makhluk ciptaan Allah yang ada di alam semesta yang luas ini.

Melihat fakta dan realita ini, mestinya manusia banyak bersyukur kepada Allah karena tercipta menjadi makhluk yang paling baik dan sempurna bentuk kejadiannya. Mengapa demikian, oleh karena manusia diberi perangkat yang sangat canggih berupa akal yang mesti difungsikan dengan sebaik-baiknya untuk menunjang semakin kokohnya iman yang sudah terpatri di dalam hati dan menunjang suksesnya dalam beramal shalih yang merupakan faktor utama untuk menjaga sempurnanya kejadian manusia. Tetapi manakala manusia tidak lagi menggunakan akal sehatnya, bahkan cendrung mengikuti kehendak hawa nafsu tanpa batas dan mengikuti langkah-langkah setan, maka Allah akan menurunkan derajat hidupnya dari predikat sebaik-baik bentuk menjadi seburuk-buruk bentuk sehingga dikembalikan kepada tempat yang serendah-rendahnya di neraka. Sebagaimana yang dinyatakan pada surat At Tin ayat 5;

ثُمَّ رَدَدۡنَٰهُ أَسۡفَلَ سَٰفِلِينَ ٥

“Kemudian Kami kembalikan dia ke tempat yang serendah-rendahnya (neraka)”. (QS. At Tin 95 : 5)

Untuk menjaga eksistensi terciptanya manusia agar senantiasa berpredikat sebaik-baik bentuk, sehingga diangkat derajat kemuliaannya dari waktu ke waktu selama hidup di dunia ini, maka menurut hemat penulis dapat kita mengambil ibrah dengan memaknai kata “manusia” yang terdiri dari 7 huruf yaitu;

M = Menggunakan akal sehat
A = Aktif dalam beraktifitas
N = Nabi Muhammad sebagai teladan
U = Usaha gigih raih cita-cita
S = Selamatkan diri dari neraka
I = Iman senantiasa dikuatkan
A = Amal shalih senantiasa ditingkatkan

Agar kita memiliki pemahaman yang utuh tentang ke tujuh makna dari kata manusia tersebut, maka penulis mencoba menjabarkan dalam bentuk syair-syair indah berikut ini;

Menggunakan akal sehat
Dengan berpikir tepat dan cermat
Berpikir sesuatu yang manfaat
Agar selamat dunia akhirat

Aktif dalam beraktifitas
Tidak suka bermalas-malas
Menyelesaikan semua tugas
Dengan ikhlas, cerdas dan tuntas

Nabi Muhammad sebagai teladan
Bagi manusia yang beriman
Dalam segala segi kehidupan
Untuk meraih ridha Tuhan

Usaha gigih raih cita-cita
Ingin hidup penuh bahagia
Di alam dunia sejahtera
Di alam akhirat masuk surga

Selamatkan diri dari neraka
Dengan ibadah sepanjang masa
Jaga adab dan tutur kata
Selalu peduli pada sesama

Iman senantiasa dikuatkan
Dengan tekun membaca Quran
Taat pada yang diperintahkan
Meninggalkan kemaksiatan

Amal shalih ditingkatkan
Dengan amal kebaikan
Shalat, zakat ditunaikan
Lingkungan selalu dibersihkan

Jika untaian-untaian syair indah ini senantiasa istiqomah dipraktikkan dalam kehidupan dengan segenap jiwa dan raga, maka in sya Allah terjagalah eksistensi terciptanya manusia dalam sebaik-baik bentuk, akan terbangun harmonisasi antar sesama, kedamaian, kerukunan dan persatuan terjalin begitu eloknya.

Bekasi, 5 Sya’ban 1443 H/9 Maret 2022 M

LAINNYA

- Advertisment -

Khutbah
Khutbah Terbaru & Terlengkap

Terpopuler

#1

#2

#3

#4

#5

Kolom
Kirim Tulisan Anda Ke Kami