Syiar.Sinar5News.com – Lombok Timur – Hari ini Selasa, 2 Februari 2022 pukul 07.30 WITA, tim media SinarLIMA (Sinar5News.com) melakukan kunjungan dan wawancara khusus dengan kepala Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) Lombok Timur Bapak Hasanudin, S.Pd. dan wakil kepalanya Bapak M. Akhyar, S.Pd. Banyak informasi yang dapat digali untuk mengetahui bagaimana sejarah lahirnya MIN Lombok Timur, peran-perannya di tengah masyarakat, program-programnya dan prestasi-prestasi yang telah dicapai.
Sebagai kepala madrasah MIN Lombok Timur Bapak Hasanudin, S.Pd sangat bersyukur dan berima kasih kepada media SinarLIMA yang telah berkenan hadir meliput segala kegiatan di madrasahnya dan menghaturkan doa dengan ucapan Jazakumullahu khairan katsira. Selanjutnya terkait sejarah berdirinya Madrasah Ibtidaiyah Negeri Lombok Timur ini, cikal bakalnya dari sebuah madrasah swasta yang merupakan waqaf dari masyarakat kemudian menghibahkan tanahnya kepada pemerintah sehingga dibuatlah menjadi MIN Gerumus pilihan pada tahun 1992. Dikatakan Gerumus karena letaknya di desa atau dusun Gerumus dan tanahnya masih ada sampai sekarang.
Kemudian pada tahun 1999 ada terobosan dari pemerintah untuk membuat sekolah model (rule model) yang berkaitan dengan pengelolaan madrasah, alhmadulillah tahun tersebut (1999) diganti namanya dari MIN Gerumus menjadi MIN model Gunung Rajak. Pada waktu itu Bapak Hasanudin baru pindah dari Bima sebagai guru di sini dan bisa mengikuti apa yang menjadi program-program pemerintah ADB untuk peningkatan mutu. Dilanjutkan pada tahun 2017 berubah lagi namanya menjadi MIN Lombok Timur berdasarkan peraturan menteri agama, bahwa seluruh madrasah di fokuskan pada nama kabupaten di wilayah masing-masing dan MIN Lombok Timur menjadi satu-satunya madrasah di kabupaten Lombok timur hingga saat ini. Sejalan dengan perjalanannya MIN Kabupaten Lombok Timur sudah berganti pimpinan sebanyak 7 kali dan dalam masa-masa pergantian pimpinan tersebut, telah banyak mengeluarkan alumni yang handal berkiprah secara nyata baik di pemerintahan maupun swasta.
Salah satu keunggulan MIN Lombok Timur ini adalah pembelajarannya mengikuti sistem ala pondok pesantren yang mengutamakan kegiatan keagamaan seperti membaca dan menghafal surat-surat dalama juz amma yang dilaksanakan setiap pagi hari, kemudian dilanjutkan dengan shalat dhuha secara berjamaah untuk proses pendidikan.
Kalau kita lihat fluktuasi dari jumlah yang terdaftar atau yang masuk ke MIN Lombok Timur ini semenjak Bapak Hasanudin menjadi kepala madrasah tahun 2019 jumlahnya dua ratusan, kemudian tahun berikutnya menjadi tiga ratusan dan sekarang mencapai hampir 496 siswa. Dengan melihat peningkatan jumlahnya dari tahun ketahun, kita bisa melihat bahwa animo/antusiasme mereka sangat sangat menginginkan anaknya sekolah di madrasah ini, karena satu-satunya sekolah Madrasah Ibtidaiyah Negeri yang ada di Lombok Timur, sarana dan prasaran disiapkan oleh pemerintah.
Hal lain yang menyebabkan animo dan antusiasme masyarakat menyekolahkan anaknya di MIN Lombok Timur ini, karena mengadopsi sistem-sistem pondok pesantren yang pembinaan keagamaannya terutama pada literasi Al Quran yang dilaksanakan setiap pagi hari selain hari Senin, karena hari Senin itu ada kegiatan hubbul wathan (cinta nasionalisme) dalam bentuk upacara bendera. Mereka menghafal bacaan yang berkaitan dengan surat yang ada pada juz 30 dari hari Selasa – Jumat. Kemudian hari Sabtu dilanjutkan dengan kegiatan kebugaran berupa olah raga bersama.
Demikian juga menurut Bapak Hasanaudin menyampaikan ada bagian dari indikator yang mengarah ke rasa kepercayaan wali murid terhadap tenaga pengajar di madrasah ini, karena rata-rata mereka betul-betul dituntut untuk kompak kemudian konsekuen melakukan tugas dan kewajibannya. Dalam kesehariannya para guru menerapkan budaya madrasah yang sopan, santun melalui 3A yaitu asah, asih dan asuh. Mereka datang sebagai guru sama saja, tidak memandang sebagai guru honor atau guru negeri, perlakuan mereka sama rata dalam pelaksanaan tugasnya baik dalam sisi pemberian reward, punishment dan sebagainya. Guru mesti bersifat asih kepada setiap siswa yaitu menimbulkan rasa kepedulian kepada sesama. Guru mesti bersifat asuh, dimana setiap siswa datang dari keluarga yang berbeda-beda tentu sistemnya itu ada kebersamaan.
Tantangan yang yang dihadapi sekarang ini yaitu masa pandemi covid-19, sehingga tuntutan guru untuk menjadi guru milenial itu mau tidak mau mereka harus dipersiapkan. Alhamdulillah selama masa pembelajaran di masa covid ini, mereka melaksanakan dalam bentuk tiga “ing” yaitu daring (dalam jaringan) dalam bentuk online melalui PJJ, luring (luar jaringan) dimana mereka dipanggil bagi yang tidak punya kuota, tidak punya HP dan sebagainya dalam jumlah yang terbatas dan terakhir kalau tidak ada kontak dan tidak pernah mengikuti kegiatan pembelajaran, gurunya melakukan sistem guling (guru keliling) yaitu menemui langsung para siswa di rumah mereka untuk menanyakan mengapa mereka tidak mengikuti proses KBM dan apa masalahnya, kemudian guru tersebut memberikan semangat dan motivasi agar bisa secara aktif mengikuti pelajaran seperti siswa-siswi lainnya.
Kemudian tantangannya ke depaan bagaimana para guru meningkatkan kemampuan profesionalitas yang sesuai dengan kemajuan zaman teknologi canggih seperti sekarang ini, karena sudah tidak lagi berbentuk didaktik metodik model lama, tetapi bagaimana menyesuaikan antara pengalaman dan pendidikan yang sesuai dengan keadaan zaman, sehingga para siswa dapat dibimbing akal dan mentalnya tentu tidak keluar dari koridor ajaran agama yang mengutamakan akhlakul karimah.
Mengenai budaya literasi bagi seluruh siswa dan siswi MIN Lombok Timur sudah diterapkan di perpustakaan dan itu berjalan sampai saat ini. Dan yang tak kalah menariknya untuk literasi Al Quran para siswa dan siswi senantiasa membaca dan menghafal juz ke-30 setiap pagi hari Selasa, Rabu, Kamis dan Jumat dibimbing oleh guru agama dan didampingi oleh guru-guru lainnya.
Di akhir wawancara Bapak Kepala Madrasah MIN Lombok Timur mengucapakan “Masya Allah Jazakumullah khairan katsira, kami sampaikan rasa kesyukuran kami, karena dari sisi ini membuat sebuah momen khusus untuk kami karena jarang-jarang sekali kami mendapatkan kunjungan untuk diliput seperti ini. Tentu sangat bermanfaat untuk kami dalam sisi publikasi dan sekaligus sebagai dokumentasi yang sangat penting untuk diketahui oleh siapapun terutama generasi berikutnya. Kalau sudah ditulis tidak akan hilang dokumennya dan pembelajaran banyak sekali kami dapatkan dari pemaparan atau wawancara dengan crew media SinarLIMA saat ini tentang pentingnya budaya tulis menulis. Kami akan mencoba untuk menerapkan nanti agar budaya tulis menulis menjadi suatu kebiasaan dan menjadi catatan penting untuk ditindaklanjuti in sya Allah pada rekan-rekan guru disini kami sarankan untuk banyak menulis dan menulis. Demikian juga kepada seluruh siswa dan siswi akan kami berikan motivasi dan semangat untuk belajar menulis dan sekiranya ada hasil karya tulis mereka yang layak dimuat di media SinarLIMA tentu kami sangat mengharapkan untuk dipublikasikan tulisannya, agar mereka bertambah semangat dan menjadi kebanggaan tersendiri”. (Amr/Redaksi)
Lombok, 1 Rajab 1443 H/2 Februari 2022 M