Syiar.Sinar5News. com – Lombok – Selama liburan sekolah pada akhir Desember 2021 ini, keluarga Marolah Abu Akrom atau di media sosial lebih dikenal Abu Akrom memanfaatkan momen-momen berharga dengan pulang kampung untuk bersilaturahim dengan orangtua dan keluarga besar baik yang ada di Cirebon maupun Lombok.
Di Cirebon sendiri masih ada orang tua yaitu Bapak Carmi yang sudah sangat uzur dan sepuh dengan kondisi umur yang sudah tua sekitar 95 tahun, tentu banyak kelemahan dan kekurangan seperti penglihatan sudah tidak begitu terang (rabun) dan fisik yang sudah lemah, sehingga tidak bisa berjalan terlalu jauh seperti dahulu masih kuat dan gagah. Paling lokasi geraknya sekitar rumah sembari menikmati masa tua dengan sejuta kenangan masa lalu yang telah dilalui berpuluh-puluh tahun.

Demikian juga ibunda kami Ibu Ridwan (Inaq Ridwan Bahasa Lombok) sendiri di Lombok tepatnya di Repok Bangket Lauk, Sikur, Lombok Timur, NTB yang sudah 6 bulan ini terbaring lemah tidak berdaya di tempat tidur. Penglihatan sudah samar sama seperti Bapak di Cirebon, kondisi fisik tidak bisa duduk, berdiri dan berjalan. Semua ini lebih kepada kondisi uzur (lingsir) karena faktor usia yang sudah tua sekitar 85 tahun.
Yang paling mencengangkan dan luar biasa bagi mereka berdua yang sudah sangat sepuh dan tidak berdaya adalah sikap mereka yang begitu tabah, sabar, tangguh, rela dan ikhlas menjalani masa-masa tua yang penuh ujian. Sebagai anak keturunan dan keluarga besar banyak belajar dari sifat-sifat mulia yang mereka tunjukkan kepada kami dan dalam lintasan pikiran terkadang ada suara terdengar dalam bentuk pertanyaan yang sangat jelas menembus kehati. “Apakah seandainya kami nanti dikaruniai oleh Allah umur yang panjang dan dalam keadaan tua renta mentalnya bisa sehebat dan setangguh mereka”. Tentu jawabannya tidak mudah, paling kita mengatakan “Wallahu a’lam” hanya Allah Yang Maha Mengetahuinya.

Kami hanya berharap dan berdoa, semoga dalam menghadapi segala ujian di masa tua nanti dapat kami lewati secara baik seperti kedua orang tua kami yang masih hidup sampai saat ini.

Disisi lain keluarga besar Bapak Carmi dan Ibu Ridwan yang terdiri dari kakak, adik, paman, bibik dan keponakan, begitu sangat memperhatikan dan peduli terhadap kedatangan kami. Kami seperti raja disambut penuh ramah, hangat dan ceria. Tidak hanya itu kami juga disiapkan berbagai keperluan dan kebutuhan selama di kampung, seperti makan, minum, istirahat dan lain-lain. Bahkan keluarga besar sangat pandai menghibur dan memberikan suasana berbeda penuh keindahan dan menyenangkan. Walaupun kedua orang tua kami sakit-sakitan, lemah dan tidak berdaya, tetapi keluarga besar berusaha untuk menghibur dan menyenangkan diri kami. Seperti di Lombok, kami diajak berziarah ke makam ulama terkenal dan kharismatik yaitu makam pahlawan nasional Maulana Syaikh TGKH. Muhammad Zainuddin Abdul Madjid yang ada di Pancor dan makam TGH. Sibawaihi Mutawalli yang ada di Jerowaru. Setelah itu kami diajak untuk menikmati indahnya pantai kura-kura di Lombok Timur yang mulai banyak dikenal oleh para wisatawan domestik dan mancanegara.

Di pantai kura-kura ini kami bisa menyaksikan kebesaran Allah sesuai dengan namanya pantai kura-kura, ternyata disana benar-benar terdapat hewan kura-kura raksasa yang sangat menakjubkan. Walaupun kura-kura tersebut bukan asli hanya berbentuk susunan batu-batu karang yang elok dan mencengangkan. Belum lagi airnya yang sangat jernih, pasir putih yang sangat lembut dan suara ombak yang indah bagaikan lantunan lagu alam yang sangat merdu. Semua hal yang menarik dan indah ini membuat kami semakin menyatu dalam lautan cinta dan kasih sayang yang sangat dalam pada keluarga besar Abu Akrom di Lombok khususnya.

Di Cirebon sendiri tidak mau kalah, mereka disana yang sangat diutamakan adalah guyub (kumpul-kumpul) dalam suasana penuh penuh cinta dan kasih sayang. Waktu kami pulang ke Cirebon, kami juga diajak menikmati indahnya alam yang ada di beberapa tempat yang sudah dijadikan daerah pariwisata sebagai tambahan income/pendapatan daerah Cirebon khususnya.

Itulah sekelumit perjalanan indah dan manis yang kami rasakan selama liburan di kampung. Dan dalam rangka berbagi pengalaman, kami memandang alangkah baiknya diceritakan di media kesayangan kita ini. Semoga ada ibrah (pembelajaran) yang sangat berharga bagi para pembaca yang budiman. Mohon kiranya para pembaca mendoakan orang tua kami baik yang ada di Lombok maupun Cirebon, kiranya Allah senantiasa memberikan kekuatan, kesabaran dan keistiqomahan dalam iman dan Islam menghadapi ujian di masa tua dan Allah berkenan memberikan kesembuhan dan kesehatan atas penyakit yang dialami, sehingga dapat kembali secara normal dan sempurna dalam beribadah kepada-Nya. Aamiin (Amr/Redaksi)
Surabaya, 1 Jumadil Akhir 1443 H/5 Januari 2022 M