Tidak terasa bulan Agustus 2021 ini adalah genap satu tahun meninggalnya guru besar kita yang tercinta yaitu Prof. Dr. H. Agustitin Setyobudi, MM, Ph.D (Pendiri Yayasan Pendidikan Acprilesma dan Pembina Media Sinar5News.com). Beliau meninggal dunia pada hari Selasa, 4 Agustus 2020 M/14 Dzulhijjah 1441 H di Rumah Sakit Jantung Matraman, Jakarta Timur dalam usia 60 tahun.
Hari ini Jumat, 6 Agustus 2021 pukul 08.30 WIB KKGJ (Koperasi Keluarga Guru Jakarta) secara khusus mengadakan pengajian virtual mengenang satu tahun wafatnya sang Profesor. Pengajian ini diikuti oleh keluarga besar KKGJ, guru-guru dan karyawan. Tidak ketinggalan para pimpinan, dosen, guru dan karyawan TK, SD, SMP dan SMK Laboratorium Jakarta yang bernaung dibawah Yayasan Pendidikan Acprilesma.
Pengajian virtual ini diisi dengan pembacaan Yasin dan tahlil yang semuanya diniatkan pahalanya untuk almarhum Prof. Agustitin. Walaupun pengajian ini dilakukan secara virtual, tidak mengurangi kekhusyuan dan kekhidmatannya. Semua ini karena di hati para jama’ah telah mengenal dengan dekat sosok pribadi profesor yang sangat dermawan, sopan dan perhatian. Maka sebagai tanda terima kasih mereka dengan tulus mendoakan beliau.
Setelah bacaan Yasin dan tahlil selesai dilaksanakan ketua panitia mengucapkan banyak terima kasih atas kesediaan para jama’ah mengikuti pengajian yang rutin dilaksankan setiap hari Jumat.
Selanjutnya taushiyah mengenang satu tahun wafatnya Prof. Dr. H. Agustitin Setyobudi, MM, Ph.D yang disampaikan oleh Ust. Sholihin. Dalam tausyiahnya Ust. Sholihin mengenang segala kebaikan yang telah ditunjukkan selama profesor masih hidup.
Diantara kebaikan yang sangat nyata yang beliau tinggalkan adalah banyaknya atsar (jejak) yang dapat dinikmati oleh keluarga, masyarakat dan umat. Jejak-jejak itu beraneka macam, ada yang bentuknya bangunan sekolah/perguruan tinggi, ada yang bentuknya karya tulis seperti buku-buku, majalah, tabloid, prosa dan tulisan yang bervariatif di media Sinar5News.com. Ada yang bentuknya seni seperti seni lagu, kaligrafi, ornamen dan wayang.
Semua jejak-jejak tersebut menunjukkan profesor adalah seorang tokoh yang multi talenta dengan segudang ilmu dan pengalaman hidup yang kaya dengan hal-hal yang bermakna. Karena pada prinsipnya beliau senantiasa mencari makna dari setiap apa yang dilihat dan apa yang dipikirkan tentang penciptaan langit dan bumi. Bahkan beliau sering sekali mengutip firman Allah dalam surat Ali Imran ayat 190 yang mendorong setiap manusia untuk selalu berfikir tentang penciptaan alam semesta yang terdiri dari langit dan bumi yang sangat luas ini.
Ust. Sholihin juga mengutip salah satu hadits Nabi tentang amal jariyah yang populer dari Abu Hurairah menerangkan bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Apabila anak Adam (manusia) wafat, maka terputuslah semua (pahala) amal perbuatannya kecuali tiga macam perbuatan, yaitu sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat, dan anak saleh yang mendoakannya.” (HR. Muslim).
Berdasarkan hadits tersebut dapat dikatagorikan bahwa profesor sudah memenuhi kriteria. Selama hidupnya profesor banyak sekali membantu perjuangan agama diantaranya memberikan sumbangan untuk pembangunan masjid, sekolah dan pondok pesantren. Dalam bidang ilmu beliau adalah seorang guru besar tentu banyak sekali ilmu-ilmu yang telah disampaikan di banyak tempat di seluruh Indonesia. Tentu ilmu-ilmu yang telah disampaikannya menjadi pahala yang terus mengalir sampai hari kiamat. Dalam keluarga, beliau meninggalkan anak-anak yang shalih dan shalihah yang terus mendoakan untuk kebahagiaan hidupnya di akhirat.
Atas segala jasamu wahai guru besar kami, akan terus dikenang sepanjang masa dan segala budi baikmu akan menjadi cerita manis yang dapat dijadikan teladan bagi keluarga, masyarakat dan umat.
Tenanglah disana dalam istirahat panjang menuju perjumpaan dengan Allah di surga nanti. Kami senantiasa merindukanmu dan mendoakan semoga Allah selalu merahmatimu di alam baqa’. Aamiin.
Lombok, 27 Dzulhijjah 1442 H/6 Agustus 2021 M
Penulis : Marolah Abu Akrom (Guru BK SMP Laboratorium Jakarta dan crew media Sinar5News.com)