Syekh Zainuddin Institute Adakan Webinar tentang Peran Himmawati dalam Mengetengahkan Isu Kesetaraan Gender

Syekh Zainuddin Institute bekerjasama dengan Himmawati NWDI, menyelenggarakan Webinar dengan tema “Peranan Himmawati dalam Mengetengahkan Isu Kesetaraan Gender”

Kegiatan yang di laksanakan via zoom meeting pada sabtu tanggal 31/7/2021 ini menghadirkan sejumlah narasumber. Mereka antara lain adalah Dina Uswatun Hasanah (Ketua Himmawati DPC HIMMAH NWDI Lombok Timur),  (Fathunnisa Kiromunnufus (Ketua Himmawati DPC HIMMAH NWDI Mataram). Acara ini dimoderatori oleh Nadira Zulyani dari Syekh Zainuddin Institute.

Badrul Jihad, direktur Syekh Zainuddin Institute mengatakan dalam sambutannya, pembahasan tentang kesetaraan gender ini menjadi sangat penting mengingat tema ini masih jarang di perbincangkan di dalam Webinar-Webinar Ke-NW-an dan Ke-NWDI-an.

Fathunnisa Kiromunnufus (Ketua Himmawati DPC HIMMAH NWDI Mataram) mengatakan, tradisi (culture) membentuk membuat sebuah pola fikir bahwa perempuan tidak bisa ikut memberi peran dalam ranah publik, inilah yang kemudian membuat jarak antara laki laki dan perempuan terlihat jauh.

Berbicara tentang peran dan Himmawati dalam Mengetengahkann Isu Kesetaraan Gender Fathunnisa menyampaikan :

“Jika Himmawati tetap mengasah tiga kompetensi kecerdasan yaitu kecerdasan intelektual (IQ) , kecerdasan emosional (EQ) dan kecerdasan spritual (SQ) maka niscaya Himmawati akan bisa mengambil andil dalam sebuah perubahan. Ketika Himmawati mengoptimalkan pengasahan 3 potensi kecerdasan ini, maka dalam diri setiap himmawati akan tertanam semangat sebuah perubahan. Entah itu dalam wacana dan tindakan nyata.

“Dengan memaksimalkan ketiga kompetensi ini juga akan membuat Himmawati menjadi aktor dalam setiap agenda perubahan, bukan hanya akan menjadi penonton atau pemandu sorak yang hanya berbicara saja tetapi juga turun kelapangan”.

Dina Uswatun Hasanah (Ketua Himmawati DPC HIMMAH NWDI Lombok Timur) dalam menyoroti isu kesetarann gender menjelaskan :

“Bahwa kesadaran akan kesetaraan gender ini berawal dari kesetaraan individu, lalu kemudian menjadi kesadaran secara kolektif dalam berbagai bentuk organisasi, baik organisasi perempuan ataupun laki-laki yang juga mendukung gerakan kesetaraan gender ini”.

“Ada banyak sekali cara berfikir yang menjadi dasar gerakan kesetaraan gender ini, kalau kita lihat diIndonesia misalnya, selain melihat kesetaran gender sebagai sebuah Hak Asasi Manusia (HAM), kita di Indonesia ini di didorong oleh ajaran Islam itu sendiri, karena mayoritas penduduk Indonesia adalah seorang Muslim”.

“Jadi ini mungkin menjadi salah satu poin of view kita adalah ternyata dasar gerakan kesetaraan gender ini tidak hanya didasari karana Hak Asasi Manusia saja dan tetapi juga karena Islam itu sendiri”.

Diakhir pembicaraan, Dina menerangkan  bahwa Himmawati sedang berusaha untuk berperan aktif dalam mendukung dan mensosiakisasikan program pemerintah yang berupaya memberdayakan peran perempuan.

Karena mungkin tidak banyak yang tau program program Pemerintan Iabupaten Lombok Timur hari ini untuk memberikan pada ruang pada perempuan”.

Peran Himmawati pada hari ini adalah mensukseskan, mensosialisakan program yang diusung oleh pemerintah daerah tetapi juga tidak lepas dari inovasi inovasi baru yang sesuai dengan perkembangan zaman pada saat ini”.

Webinar ini diikuti oleh sekitar 25 orang peserta yang didominasi dari para kader Himmawan dan Himmawati dari berbagai daerah.

LAINNYA

- Advertisment -

Khutbah
Khutbah Terbaru & Terlengkap

Terpopuler

#1

#2

#3

#4

#5

Kolom
Kirim Tulisan Anda Ke Kami