Berita meninggalnya para tokoh baik dari kalangan ulama’ maupun cendikiawan menghiasai media sosial hampir setiap hari. Apalagi dengan masih mewabahnya virus corona ini, tidak sedikit diantara tokoh kita terkena positif covid 19 yang menyebabkan meninggal dunia. Terlepas dari itu sebenarnya kematian terjadi bukan semata-mata karena adanya virus corona, tapi karena memang sudah menjadi suatu ketetapan yang pasti dari pemilik kehidupan yaitu Allah SWT.
Salah satu tokoh cendikiawan NTB sekaligus sebagai Guru Besar Universitas Mataram dan tokoh NWDI Prof. HM. Husni Muadz, MA, Ph.D telah berpulang ke rahmatullah pada hari Sabtu, 24 Juli 2021 pukul 21.05 WITA di Rumah Sakit Pratama Narmada dalam usia 67 tahun.
Meninggalnya para tokoh kita membawa hikmah dan menjadi pembelajaran yang sangat berharga bagi setiap insan di dunia ini, bahwa ajal itu dapat terjadi kepada siapa saja walaupun memiliki gelar yang banyak, jabatan yang tinggi dan nama besar yang terkenal di seluruh dunia. Maka dari itu sebelum kematian itu tiba, mari kita benar-benar mempersiapkan diri, demi menyongsong kematian yang indah (husnul khatimah).
Diantara upaya untuk mencapai kematian yang indah (husnul khatimah), dapat kita lakukan sebagaimana tertulis dalam syair yang saya buat berikut ini;
Kematian Husnul khatimah
Kematian yang sangat indah
Mulut membaca kalimat thayyibah
Nyawa keluar begitu mudah
Untuk mencapai Husnul khatimah
Bukan sesuatu yang mudah
Mesti kita bersusah payah
Dengan memperbanyak ibadah
Diantara bentuk ibadah
Untuk meraih Husnul khatimah
Aktif shalat berjama’ah
Lima waktu dengan istiqomah
Banyak membaca kitab Al Quran
Dengan penuh penghayatan
Jadikan sebagai kitab pedoman
Untuk menata kehidupan
Jaga adab dan kesopanan
Pada orang tua yang melahirkan
Pada keluarga dan handai tolan
Pada atasan dan bawahan
Atas nama Pengurus Wilayah NWDI DKI Jakarta dan pimpinan media Sinar5News.com mengucapkan belasungkawa yang sedalam-dalamnya atas meninggalnya Guru Besar UNRAM dan tokoh NWDI Prof. HM. Husni Muadz, MA, Ph.D, semoga Allah SWT menerima semua amal ibadahnya, diampuni semua dosanya dan kuburnya dijadikan raudhah min riyadhil jannah (taman diantara taman surga), serta keluarga yang ditinggalkan senantiasa tabah, sabar dan ikhlas atas mushibah ini. Aamiin.
Lombok, 15 Dzulhijjah 1442 H/25 Juli 2021 M
Penulis : Marolah Abu Akrom