Shalat Idul Adha yang merupakan hari raya agung dan istimewa bagi umat Islam, adalah hal yang sangat dinanti-nanti kedatangannya semenjak satu tahun yang lalu. Demikian juga bagi umat Islam yang ada di repok Bangket Lauk, repok Direk dan gubuk Batu Gapit yang ada di wilayah Desa Sikur, Kecamatan Sikur, Lombok Timur, NTB, benar-benar merasakan kegembiraan dan kebahagiaan menyelimuti jiwa.
Pagi hari Selasa, 10 Dzulhijjah 1442 H/20 Juli 2021 dari pukul 06.30, jama’ah sudah berdatangan menuju mushalla Alimuddin NW Bangket Lauk, Sikur. Mereka datang bersama keluarga dan anak keturunan melintasi jalan plepe (jalan kecil diantara hamparan sawah yang luas). Mereka kebanyakan berjalan kaki, tapi ada juga yang menggunakan speda motor. Dalam perjalanan tersebut, mereka benar-benar menikmati suasana hamparan sawah yang indah, sejuk dan bersih. Suasana yang baik ini tidak akan didapatkan di kota-kota besar yang sangat padat dengan penduduk dan bangunan-bangunan pencakar langit memenuhi bumi.
Perjalanan melintasi hamparan sawah memakan waktu antara 3 – 5 menit, maklum lokasi rumah mereka tidak terlalu jauh dari Mushalla Alimuddin. Dalam perjalanan mereka tidak henti-hentinya mengumandangkan takbir bersamaan dengan gemuruh takbir bersaut-sautan yang terdengar dari seluruh mushala/masjid yang ada di wilayah Desa Sikur dan sekitarnya.
Sesampainya mereka di Mushalla Alimuddin mereka duduk bersimpuh sembari mengucapkan kalimat takbir yang menggetarkan hati. Sebelum pelaksanaan shalat Idul Adha dimulai, terlebih dahulu Pembina dan Pimpinan Mushalla Alimuddin Ust. Marwan menerangkan kaifiyat (tata cara) pelaksanaan shalat Idul Adha dari awal sampai akhir. Tujuannya agar para jama’ah dapat mengikuti shalat Idul Adha ini sesuai dengan ilmu yang diajarkan oleh agama Islam.
Tepat pukul 07.50 WITA pelaksanaan shalat Idul Adha dimulai dengan imam dan khatib yang berasal dari Bekasi, Jawa Barat yaitu Ust. Marolah, S.Ag, MM (alumni MTs NW Sikur tahun 1989) atau yang biasa dikenal di media sosial dengan nama Abu Akrom. Dengan suara sang imam yang khas, membuat para jama’ah benar-benar menikmati indahnya kebersamaan dalam shalat Idul Adha yang sangat sakral tahun ini.
Setelah shalat Idul Adha, dilanjutkan dengan khutbah Idul Adha yang berdurasi sekitar 25 menit. Dalam khutbah Idul Adha ini sang khatib menyampaikan hal-hal yang sangat penting terkait dengan makna berqurban bagi setiap umat Islam. “Makna berqurban adalah memberikan hewan terbaik yang kita miliki berupa seekor kambing, sapi atau unta untuk dibagikan dagingnya kepada orang-orang yang berhak menerima dengan niat untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. Andaikan tidak mampu berkorban dengan hewan-hewan tersebut, bisa berkorban dengan apa saja yang kita miliki sesuai kemampuan yang ada, sehingga terjalin hubungan saling peduli, saling mengasihi dan tolong menolong dalam berbagai hal yang dibutuhkan”. Demikian ringkasan sang khatib dalam khutbahnya.
Sikur, 11 Dzulhijjah 1442 H/21 Juli 2021 M