Khutbah Jum’at : LUASNYA RAHMAT ALLAH Oleh : Habib Ziadi Thohir, M.Pd (Insya Alloh disampaikan di Masjid Nurul Iman Mispalah Praya Lombok Tengah)

اَلْحَمْدُ لله الَّذِيْ أَرْسَلَ رَسُوْلَهُ بِالْهُدَى وَدِيْنِ الْحَـقِّ لِيُظْهِرَهُ عَلَى الدِّيْنِ كُلِّهِ وَلَوْ كَرِهَ الْمُشْرِكُوْنَ ، أَشْهَدُ أَنْ لَا اله إِلاَّ الله وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا رَسُوْلُ الله.اللهم صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى أله وَأَصْحَابِهِ أَجْمَعِيْنَ. أما بعد فياعباد الله أوصيكم ونفسى بتقوى الله فقد فاز المتقون, اتقو الله حق تقاته ولاتموتن ألا وأنتم مسلمون

Hadirin sidang Jumat yang dimuliakan Allah.
Rasul Saw bersabda :

لله مائة رحمة، واحدة بين الجن والإنس والبهائم والهوام، فبها يتعاطفون، وبها يتراحمون، وبها يتعاطف الوحوش على أولادها، وأخَّر تسعاً وتسعين رحمة يرحم بها عباده يوم القيامة

“Sesungguhnya Allah memiliki 100 rahmat. Salah satu di antaranya diturunkannya kepada kaum jin, manusia, hewan, dan tumbuh-tumbuhan. Dengan rahmat itulah mereka saling berbelas kasih dan menyayangi. Dengannya pula binatang liar mengasihi anaknya. Dan Allah mengakhirkan 99 rahmat untuk Dia curahkan kepada hamba-hamba-Nya pada hari kiamat.” (HR. Bukhari Muslim)

Dalam sebuah riwayat lain Rasulullah Saw. pernah bersabda: “Sesungguhnya Allah Ta’ala memiliki rahmat 100 bagian, di mana Allah tebarkan satu bagian dari rahmat itu untuk semua penduduk bumi, maka dengan satu rahmat itu dapat melapangkan mereka hingga ajal menjemputnya. Dan pada Hari Kiamat nanti Allah akan mencabut satu bagian dari rahmat itu dan menggabungkannya dengan yang 99 bagian, maka sempurnalah 100 bagian dari rahmat itu seperti sedia kala, lantas Allah memberikannya kepada para kekasih-kekasihnya dan orang-orang yang tunduk padanya.”

Subhanallah, hanya dengan satu rahmat saja yang diturunkan Allah ke muka bumi, itu sudah cukup menggenapi kebutuhan seluruh makhluk-Nya. Dengan itu mereka saling menyayangi, berempati satu sama lain, dan saling mengulurkan bantuan. Dengan rahmat itu hewan-hewan di bumi memiliki rasa sayang kepada anaknya, “Bahkan kuda pun mengangkat kaki karena khawatir menginjak anaknya.” Demikian disebutkan dalam

Hadirin sidang Jumat yang dimuliakan Allah.

Salah seorang hamba Allah yang soleh bernama Ali bin Muwaffaq berkisah: “Aku pernah berhaji pada satu kesempatan. Pada saat malam wukuf di Arafah, aku tertidur di Masjid Khait de Mina. Dalam tidur, aku bermimpi melihat dua orang malakar turun dari langit. Salah seorang dari kedua bertanya kepada rekannya:

“Wahai hamba Allah!”
Rekannya menjawab, “Labbaik.”
“Tahukah kamu berapa jumlah jama’ah yang berhaji di Baitullah Azza wa Jalla pada tahun ini?”
“Aku tidak tahu persis.”
“Orang yang berhaji di Baitullahı 600,000, tahukah kamu berapa orang yang diterima?”
“Tidak.”
“Hanya enam orang saja.”

Kemudian keduanya naik lagi ke atas lalu hilang dari pandanganku. Aku pun terbangun sambil gemetaran. Selepas itu aku dirundung gelisah karena memikirkan urusanku mimpinya), aku berfikir apakah aku termasuk di antara enam orang yang diterima itu atau tidak. Saat aku berdiri di Masy’aril Haram, aku terus menerus memikirkan sedemikian banyaknya orang yang hadır. namun hanya segelintir saja yang diterima, hingga aku pun tertidur

Kemudian aku bermimpi dua malaikat itu turun kembali. Keduanya mengulang dialog yang sama. Salah satunya lalu berkata: “Apa kamu tahu apa yang telah diputuskan oleh Tuhan kita di malam ini?”

“Tidak,” jawab rekannya.

“Sesungguhnya dia telah menganugerahkan bagi setiap enam orang (yang diterima hajinya) masing-masing 100.000 orang, atau Tuhan telah memberi syafa’at bagi setiap satu di antara enam orang 100.000 orang.”

Aku pun terbangun dalam keadaan sangat gembira dengan keterangan itu.

Hadirin sidang Jumat yang dimuliakan Allah.

Allah Maha Pemberi rahmat. Ampunan dan karunia-Nya sangat luas. Lebih luas dari samudera di lautan, bahkan lebih luas dari alam semesta. Untuk itu tidak boleh ada sangsi pada diri manusia meragukan luasnya rahmat Allah.

Jamaah shalat dan Khutbah Jumat yang dirahmati Allah ‘azza wajalla,

Banyak sekali ayat-ayat al-Quran yang menjelaskan betapa luasnya rahmat Allah تعالى
Allah berfirman,

وَلَوْلَا فَضْلُ اللَّهِ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَتُهُ لَاتَّبَعْتُمُ الشَّيْطَانَ إِلَّا قَلِيلًا

“Kalau tidaklah karena karunia dan rahmat Allah kepada kamu, tentulah kamu mengikut setan, kecuali sebahagian kecil saja (di antaramu).” (QS. AN-Nisa’: 83)

Firman Allah ‘azza wajalla,

فلَوْلَا فَضْلُ اللَّهِ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَتُهُ لَكُنْتُمْ مِنَ الْخَاسِرِينَ

“Maka kalau tidak ada karunia Allah dan rahmat-Nya atasmu, niscaya kamu tergolong orang yang rugi.” (QS. Al-Baqarah: 64)

ورحمتي وسعت كل شيء

“Dan rahmat-Ku meliputi segala sesuatu” (Q.S. Al-A’raf: 156).

Jika kita hitung, maka akan kita dapati kata ar-Rahman diulang sebanyak 57 kali dan kata ar-Rahim diulang sebanyak seratus kali.

Jamaah shalat dan Khutbah Jumat yang dirahmati Allah ‘azza wajalla,
Siapapun yang dikehendakinya akan diterima taubatnya, diberikan rahmat padanya, dan dihapuskan dosa-dosanya. Bahkan Allah tidak ragu dengan barakah yang dimiliki beberapa orang, dengannya Allah terima amal-amal orang yang bersamanya.

Doa-doa orang soleh menembus petala langit. Ibadah kaum muqarrabin menjadi wasilah diterimanya ibadah orang-orang yang bersamanya. Rintihan kaum mustadhafin membuat bala’ Allah tidak jadi turun. Melalui merekalah Allah lebih banyak menurunkan rahmat kepada makhluk-Nya.

Kita tidak bisa memastikan kehendak Allah. Bisa jadi di mata manusia orang tersebut tidak layak memperoleh hidayah, namun ternyata dia memperolehnya. Banyak orang menilai negatif orang lain karena kebengalan dan ulahnya, namun ternyata karena satu atau dua kebaikan, dia memperoleh ampunan Allah. Itulah rahasia Allah yang tidak bisa diprediksi.

Hadirin sidang Jumat yang dimuliakan Allah.

Dikisahkan oleh seorang yang soleh bahwa ia memiliki seorang tetangga yang buruk. Setiap kali aku memintanya bertaubat, tidak pernah digubrisnya. Ketika dia sudah meninggal, aku melihatnya di mimpi tengah berada di surga. Aku bertanya, “Bagaimana bisa engkau memperoleh kedudukn semulia ini?”

“Aku pernah menghadiri sebuah majelis. Saat itu seorang svaikh mengatakan bahwa siapa yang mengeraskan suaranya membaca shalawat, wajib baginya surga. Maka aku bershalawat dengan keras, kemudian diikuti oleh seluruh hadirin. Allah pun mengampuni kami semua.”

Di sinilah kita belajar untuk tidak menvonis negatif orang lain dan memandang diri kita baik dan suci. Lebih baik kita selalu mengiringi siapapun dia, baik itu mukmin atau kafir sekalipun, jika dia masih hidup, kita kirimkan doa agar dia peroleh hidayah Allah Jika saudara Muslim kita itu meninggal , semoga ampunan Allah mengiringi kepergiannya. Kita tidak tahu rahasia antara dia dengan Allah. Ada saja amal kecil yang membuat rahmat Allah turun padanya.

Jamaah shalat dan Khutbah Jumat yang dirahmati Allah ‘azza wajalla,

Maka, pada kesempatan khutbah Jumat yang sangat mulia ini, marilah kita senantiasa memperhatikan betapa luasnya kasih sayang dan rahmat Allah ‘Azza wa Jalla kepada hamba-Nya. Sungguh betapa meruginya diri kita, mana kala kita telah menyadari betapa besar kasih sayang dan rahmat Allah ‘Azza wa Jalla yang telah diberikan kepada kita, namun kita justru berbalik arah durhaka dan menyekutukannya.

أَقُوْلُ قَوْلِيْ هذا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ لِيْ وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ الْمُسْلِمِيْنَ مِنْ كُلِّ ذَنْبٍ، فَاسْتَغْفِرُوْهُ إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ.

 

LAINNYA

- Advertisment -

Khutbah
Khutbah Terbaru & Terlengkap

Terpopuler

#1

#2

#3

#4

#5

Kolom
Kirim Tulisan Anda Ke Kami