NASEHAT PUASA HARI KE 27 KEBAHAGIAAN ORANG BERPUASA

BuOleh : Abu Akrom

Sebenarnya semua ibadah itu mendatangkan kebahagiaan yang luar biasa bagi orang yang melakukannya. Akan tetapi tidak semua merasakan kebahagiaan dalam ibadahnya. Diantara penyebabnya karena niatnya yang tidak ikhlas dan kurang serius dalam beribadah.

Kebahagiaan dalam beribadah itu terkait dengan suasana batin yang sangat lapang, tenang dan tentram menyelimuti hati dan jiwa. Kebahagiaan yang dirasakan itu bersifat non materi yang sulit digambarkan dengan kata-kata. Hanya dengan kalimat syukur Alhamdulillah yang mampu kita ucapkan untuk menyatakan kebahagiaan tersebut.

Ketahuilah bahwa kebahagiaan yang bersifat non materi sesungguhnya ini yang kita cari. Karena kebahagiaan jenis ini bersifat abadi, berkesan dan akan melekat sepanjang masa. Sama halnya ketika kita melaksanakan ibadah puasa yang sangat lama dan melelahkan, tentu ada kebahagiaan yang akan didapatkan bagi orang yang melakukannya. Menurut Nabi kita Muhammad SAW bahwa orang yang berpuasa memiliki dua kebahagiaan yaitu kebahagiaan ketika berbuka puasa dan kebahagiaan ketika bertemu dengan Allah di akhirat nanti.

للصائم فرحتان، فرحة عند فطره، وفرحة عند لقاء ربه

“Bagi orang yang melaksanakan puasa ada dua kebahagiaan; kebahagiaan ketika berbuka, dan kebahagiaan ketika bertemu dengan Rabbn-Nya.” (Muttafaqun ‘Alaihi)

Kebahagiaan disini lebih kepada kebahagiaan Ruhani. Ketika hari itu kita mampu berpuasa sehari penuh dengan segala ujian dan tantangannya, maka hati kita benar-benar terasa bahagia. Mengapa bahagia karena puasa yang kita lakukan itu benar-benar tulus atas dasar iman kepada Allah. Sebagai wujud rasa bahagia itu kita membaca doa sebelum berpuasa;

اللهم لك صمت و بك أمنت و على رزقك أفطرت برحمتك يا ارحم الراحمين

“Ya Allah, untuk-Mu aku berpuasa, dan kepada-Mu aku beriman, dengan rizqi-Mu aku berbuka, dengan rahmat-Mu, wahai Dzat yang Maha Penyayang

Coba perhatikan arti doa berbuka puasa ini, bahwa kita merasakan kebahagiaan dalam berbuka sebab puasa yang kita lakukan itu karena Allah semata, kita beriman hanya kepada-Nya dan kita berbuka karena rizki yang Allah berikan. Adanya pengakuan yang dalam seperti ini menyebabkan betapa bahagianya berbuka puasa walau hanya dengan beberapa biji kurma dan segelas air putih.

Puncak kebahagiaan nanti ketika kita bertemu langsung dengan Allah di surga. Allah adalah satu-satunya Tuhan yang selalu kita puja-puja dengan zikir yang banyak dan kita sembah melalui ritual shalat lima waktu dan shalat-shalat sunnah yang disyari’atkan. Ketika bertemu dengan Allah, itulah kenikmatan yang tiada tara bandingannya. Kalau kita mengatakan bahwa segala fasilitas tempat dan makanan di surga sungguh sangat nikmat, tentu tidak ada apa-apanya dengan kenikmatan bertemu dengan Allah. Ibarat kita datang ke istana presiden, tentu nikmat sekali rasanya. Tapi alangkah lebih nikmat lagi ketika kita bertemu presiden, berjabat tangan lalu berbicara dengan penuh keakraban. Sungguh itulah momen yang sangat berkesan penuh bahagia dan sulit dilupakan. Apalagi bertemu dengan Allah, itulah yang menjadi harapan dan doa kita. Semoga dengan amal puasa yang kita lakukan ini, benar-benar mengantarkan kita untuk bertemu dengan Allah di surga nanti. Aamiin.

Bekasi, 27 Ramadhan 1442 H/9 Mei 2021 M

LAINNYA

- Advertisment -

Khutbah
Khutbah Terbaru & Terlengkap

Terpopuler

#1

#2

#3

#4

#5

Kolom
Kirim Tulisan Anda Ke Kami