Oleh; Parhiatun Niswa (HIMMAWATI DPC HIMMAH NWDI Cabang Mataram)
Wanita adalah keindahan yang beragam, banyak hal yang bergantung padanya. Wanita memiliki definisi makhluk yang multi tasking, bisa mengerjakan banyak hal dalam satu waktu. Hal ini membuat wanita menjadi sosok yang penuh makna, dan menjadi penentu peradaban. Bahkan ada kata-kata hikmah yang mengatakan “apabila wanita itu baik maka akan baiklah negara, dan apabila wanita itu rusak,maka akan rusak pula negara”. Konsep muslimah inspiratif pernah di bahas dalam buku berjudul “The Perfect Muslimah” karya Ahmad Rifa’i Rif’an yang juga seorang penulis best seller Man Sabara Zafira. Buku yang terbit tahun 2012 tersebut bercerita tentang beragam kisah inspiratif muslimah dari berbagai latar belakang dan keunikannya. Menurut buku tersebut, muslimah yang ideal ialah muslimah yang brilian otaknya, suci cintanya, luas pengaruhnya, indah akhlaknya, teduh parasnya, dan teguh imannya. Pertama, brilian otaknya berarti berani untuk mencoba hal yang hebat atau baru. Kedua, suci cintanya yakni mencintai serta menghormati orang tua lebih dari apapun. Ketiga, luas pengaruhnya yakni berarti seorang muslimah tidak hanya dipersiapkan perkasa untuk dirinya sendiri namun juga untuk orang lain seperti menjadi teladan hebat bagi anak-anaknya. Keempat, Indah akhlaknya salah satunya yakni dengan belajar mandiri. Terakhir yakni teguh imannya, seorang muslimah yakin terhadap Zat yang maha penolong (Allah AWT), keyakinan itu membuat seorang muslimah dapat bertahan di lingkungan yang mungkin berat. Seorang muslimah ideal yang dikisahkan dalam buku The Perfect Muslimah menjadi inspirasi bagi banyak kaum hawa.
To be noted, Muslimah perlu menanamkan prinsip “menjadi wanita berarti siap menjadi sosok yang produktif, berprestasi dan berkontribusi”. Berbicara produktif, tidak harus menghasilkan produk yang terlihat karena sejatinya invest terbaik untuk diri sendiri adalah “knowledge” dan knowledge tidak harus dengan membaca buku saja, bisa dengan sharing Bersama orang-orang yang mumpuni di bidangnya, Ini bisa membantu kita dalam memperkaya pengetahuan atas segala sesuatu. Kedua berkaitan dengan “Prestasi”, prestasi tidak harus berlomba dengan orang lain mencari siapa yang menang dan siapa yang kalah, tidak selalu seperti ini konsep prestasi. Namun, prestasi bisa dikaitkan dengan menjadikan diri sendiri sebagai tolak ukur, ini tentunya erat dengan peningkatan kualitas diri “Sudah sampai sejauh mana peningkatan kualitas diri saya dari sebelumnya?” (Yuk, mulai berself talk yang positif). Terakhir adalah kontribusi, jadi bagian ini menegaskan bahwa “bukan tentang apa yang kita dapatkan, melainkan apa yang dapat kita berikan”, karena sejatinya makhluk terbaik adalah dia yang paling bermanfaat untuk sasama.
wanita lebih dari sekedar kecantikan “woman is more than just a beauty”. Kecantikan yang kita banggakan sekarang tidak akan bertahan lama, bahkan tidak akan menjadi jaminan kita masuk syurga. Tapi jadikanlah kecantikan itu bukan hanya terletak di wajah yang manis, tetapi abadi di dalam kecantikan akhlak, kecantikan wawasan, kecantikan cara bersudut pandang, serta kecantikan-kecantikan yang membawa kita ke dalam hal-hal yang positif.
Wanita harus menjadi symbol kekuatan bagi wanita lain, “woman should be symbol of power for other woman”. Tentunya menjadi seorang wanita Muslimah, sudah menjadi tuntutan untuk kita saling menguatkan dalam perjuangan yang amat Panjang. Tak mengapa, jika hari ini kita berlelah-lelah asal jangan menyerah. “hi, kamu itu perempuan Tangguh. Kamu kelak akan membawa perubahan jangan menghentikan perjuanganmu untuk menjadi lebih baik” Nasihat untuk kita, Muslimah Tangguh dimanapun berada.
Tetaplah menjadi Muslimah yang ambisius, ambisius untuk belajar, berprestasi, dan berkontribusi. Karena salah satu cara kita untuk mensyukuri nikmat usia adalah dengan memanfaatkannya untuk kebermanfaatan, ambilah peran atau hilang kesempatan!
MENJADI MUSLIMAH IDEAL, KENAPA TIDAK?
SELAMAT HULTAH NBDIKE-78 DAN HARI KARTINI