Oleh: Abah_Rosela_Naelal_Wafa
Salah satu yang membuat ramadan mulia ialah karena di dalamnya Allah swt. mewajibkan berpuasa. Sebuah ibadah yang memiliki ganjaran teristimewa di sisi Allah sebagai bukti kepemurahan-Nya. Demikian menurut ulama yang dikutip syekhona Tuan Guru Bajang KH. Muhmmad Zainul Majdi.
Allah swt. di dalam alquran menggambarkan kepemurahan-Nya kepada manusia melalui ganjaran ibadah puasa ramadan di atas ganjaran ibadah-ibadah lain.
Bayangkan saja, satu kebaikan bisa dibalas sepuluh pahala. Secara umum, satu kebaikan berbanding sepuluh pahala di sisi Allah swt. Terkait ini, syekhona TGB mengutip ayat suci,
من جاء بالحسنة فله عشر أمثالها ومن جاء بالسيئة فلا يجزى إلا مثلها وهم لا يظلمون . (الأنعام : ٣٤) .
Artinya: “Barang siapa membawa amal yang baik, maka baginya sepuluh kali lipatnya; dan barang siapa membawa perbuatan yang buruk, maka dia tidak diberi pembalasan melainkan seimbang dengannya, dan mereka sedikit pun tidak dianiaya.”
Di sisi lain, satu kebaikan tidak hanya terbatas pada balasan sepuluh kali lipat, tetapi bisa melebihinya sampai tujuh ratus kali lipat. Pahala sebanyak ini, bisa diperoleh melalui bersadakah.
مثل الذين ينفقون أموالهم في سبيل الله كمثل حبة أنبتت سبع سنابل في كل سنبلة مائة حبة والله يضعف لمن يشآء والله واسع عليم .
Artinya: “Perumpamaan orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan butir benih yang menumbuhkan tujuh butir, pada setiap butir seratus biji. Allah (terus-menerus) melipat gandakan bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Mahaluas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui.” (QS. al-Baqarah: 261).
Tentu, ayat ini meski menyebut angka tujuh. “Angka tersebut tidak harus dipahami dalam arti angka yang ada di atas enam dan di bawah delapan, tetapi ia serupa dengan istilah _seribu satu_ yang tidak berarti angka di bawah 1002 dan di atas 1000. Angka _ini_ dan _itu_ berarti banyak.” Prof. Dr. Quraish Shihab al-Mishbah jilid 1 hal. 690.
Selain dua bentuk balasan di atas, masih ada juga –lanjut syekhona TGB– ibadah atau sifat mulia yang ganjaran pahalanya luar biasa banyak, itulah pahala yang diperoleh melalui sifat sabar. Perihal ini alquran melukiskan sebagai berikut,
قل يا عبادي الذين أمنوا اتقوا ربكم للذين أحسنوا في هذه الدنيا حسنة وأرض الله واسعة إنما يوفى الصابرون أجرهم بغير حساب . (الزمر: ١٠) .
Katakanlah: “Hai hamba-hamba-Ku yang beriman, bertakwalah kepada Tuhan kamu. Bagi orang-orang yang berbuat baik di dunia ini kebaikan, dan bumi Allah adalah luas. Sesungguhnya hanya orang-orang sabar yang disempurnakan pahala mereka tanpa perhitungan.”
Pada penjelasannya, Ketua Umum PB NWDI ini mengatakan bahwa kesabaran terhadap musibah dan tantangan apapun di dunia sembari mengaharap rida Allah, maka baginya ada pahala yang sangat banyak sehingga tidak dapat terhitung bahkan tidak terbatas, karena sesuatu yang tidak dapat terhitung berarti tidak terbatas.
Jadi, dengan demikian kita bisa berkata, “Ada klasifikasi amal-amal. Secara umum, setiap amal saleh memperoleh sepuluh pahala. Ada amal yang khusus berupa sadakah diganjar tujuh ratus kali lipat pahala. Ada pula amal yang khusus dan khusus berupa sifat sabar yang ganjaran pahalanya tanpa bisa dihitung.” Demikian tegas ulama tafsir tersebut.
Nah, –lanjut syekhona– di atas semua ragam ganjaran pahala itu, masih ada satu amalan yang ganjarannya super spesial, sebab rupa dan jumlahnya masih dirahasikan oleh Allah swt., Tuhan Yang Maha Kaya. Ibadah apakah yang memperoleh pahala seperti itu?
Simak firman Allah dalam hadis qudsi yang dikutip TGB:
كل عمل ابن أدم له إلا الصيام فإنه لي وأنا أجزي به .
“Semua perkerjaan manusia adalah untuk dirinya, kecuali puasa. Maka, puasa adalah untuk-Ku dan Aku sendiri yang membalasnya.”
Balasan untuk ibadah puasa ini tidak disebutkan batasannya. Tidak sepuluh kali lipat, atau tujuh ratus kali, dan juga tidak disebutkan balasan “bighairi hisab”. Tetapi, balasannya sebanyak-banyak yang Allah kehendaki. Hal semacam ini disebut oleh para ulama –kutip TGB– sebagai,
“Bahwa tangga-tangga amal saleh, puncaknya adalah puasa. Balasan pahalanya langsung dari perbendaharaan Allah. Dan kita ketahui bahwa perbendaharaan-Nya tiada terbatas. Berarti balasan bagi orang yang berpuasa adalah kebaikan yang tiada batasnya.”
Akhirnya, dengan demikian besarnya ganjaran pahala berpuasa di bulan ramadan, maka bulan suci ini merupakan peluang emas untuk kita menambah kebaikan-kebaikan. Pesan syekhona Dr. TGB. KH. Muhammad Zainul Majdi saat menjadi khatib di IC Mataram 2018.
Wa Allah A’lam!
Bilekere, 15 April 2021 M.