Setelah 23 tahun lebih kita menanti dengan penuh harap akhirnya NW Anjani pimpinan RTGB KH. Zainuddin Atsani dan NW Pancor pimpinan TGB. DR. KH. Muhammad Zainul Majdi, MA melakukan islah (berdamai) secara terbuka dan penuh dengan persaudaraan tanpa ada suatu penghalang yang dapat mengganggu acara islah tersebut.
Pertemuan ini sebagaimana dikutif dari media radarlombok.co.id difasilitasi Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkumham) Republik Indonesia di hotel Lombok Astoria, Selasa pagi 23 Maret 2021 M/9 Sya’ban 1442 H. Kedua belah pihak dari hati kehati benar-benar menunjukkan akhlak yang mulia dan patut diteladani yaitu saling menghargai dan saling mengakui atas usaha untuk melanjutkan perjuangan Maulana Syaikh TGKH. Muhammad Zainuddin Abdul Madjid. “Semoga menjadi berkah dalam perjuangan organisasi. Alhamdulillah suasananya baik, penuh persaudaraan, saling memaafkan, saling menghargai dan saling mengakui.” Demikian pernyataan Ketua Pimpinan Pusat Pimpinan Pemuda NW, Dr. Muhammad Halqi mengutip pernyataan TGB. KH. Muhammad Zainul Majdi dalam pertemuan itu.
Dalam pertemuan itu dilakukan penanda tanganan akta kesepakatan islah antara NW pimpinan Raden Tuan Guru Bajang (RTGB) KH. Lalu Zainuddin Atsani, M.Pd dan Tuan Guru Bajang (TGB) Dr. KH. Muhammad Zainul Majdi, MA. Disepakati bahwa kedua pengurus NW memiliki kesetaraan dalam meneruskan perjuangan Maulana Syekh TGKH. Muhammad Zainuddin Abdul Madjid. Inti dari kesepakatan tersebut yaitu senantiasa saling membantu, saling mendukung, saling menghargai dan saling melengkapi dalam segala perjuangan menyebar luaskan NW dalam tiga bidang pokok yaitu pendidikan, sosial dan dakwah Islamiyah.
Sekolah, madrasah, pondok pesantren, majelis taklim, panti asuhan, dan seluruh amal usaha NW diberikan kebebasan untuk mengelola, mengembangkan dan memajukan sesuai dengan aturan yang ada dalam organisasi. Tidak dibenarkan melakukan tindakan yang mengarah kepada intimidasi, persekusi, bullying, pengaduan ataupun laporan apapun terkait satu dengan yang lain. Ini jalan terbaik saat ini, mari kita saling mengerti dan mematuhi kesepakatan ini, agar NW selalu dalam kebersamaan, kekompakan dan persatuan sebagaimana yang diinginkan oleh Maulana Syaikh dalam wasiat renungan masa pengalaman baru.
Pertemuan islah yang sangat penting dan bersejarah ini dipandu langsung Direktur Jenderal Administrasi Hukum Umum (Dirjen AHU) Kemenkumham, Cahyo Rahadian Muzhar didampingi Kapolda NTB Irjen Pol. H. Muhammad Iqbal, SIK, MH. Hadir pula Wakil Gubernur NTB Hj. Sitti Rohmi Djalillah dan sejumlah petinggi Pengurus Besar NW (PBNW) baik NW yang berkedudukan di Anjani maupun yang di Pancor.
Dengan telah dilaksanakan islah ini, mari kita terus berjuang menegakkan agama Islam yang rahmatal lil’aalamiin melalui organisasi NW yang telah diwariskan guru besar kita Maulana Syaikh TGKH. Muhammad Zainuddin Abdul Madjid dan kita tinggalkan segala bentuk perbedaan yang dapat melahirkan perpecahan yang tidak kita inginkan. Utamakan kedamain, kekompakan dan persatuan dalam segala segi kehidupan demi kejayaan NW tercinta hingga hari kiamat. (Amr)
Bekasi, 9 Sya’ban 1442 H/23 Maret 2021 M